Showing posts with label Hanya Goresan Biasa. Show all posts
Showing posts with label Hanya Goresan Biasa. Show all posts

"Bila bunga sedang mekar"

Monday, June 29, 2009



Bismillahirrohmanirrohim...
Seorang ahli cinta berkata " perumpamaan seorang wanita adalah bagaikan setangkai bunga yang sedang mekar dan seorang pria adalah kumbang yang siap menghisap madunya "

Baik itu bagus tapi sok baik itu jelek, keren or cantik itu indah tapi sok keren or sok keren itu jelek, dibutuhkan pun bagus tapi sok dibutuhkan itu jelek.

Jika berbicara soal dibutuhkan, maka wanita adalah salah satu permata dunia yang mungkin dibutuhkan oleh kaum adam. Namun juga tidak dapat kita pungkiri seperti halnya kaum adam, kaum hawa-pun membutuhkan kaum adam seperti halnya kaum adam membutuhkannya.

Allah menciptakan Rasa malu yang besar dalam diri kaum hawa dan ini adalah merupakan pantangan utama tuk mereka (kaum hawa, Red) khususnya dalam mengungkapkan rasa butuhnya kepada kaum adam. Gambaran kebutuhan itu laksana seekor kumbang yang selalu dan ingin mengisap sari pati bunga pada saat bunga itu berkembang dan mekar, namun tampa disadari ternyata peristiwa pengisapan madu oleh si kumbang adalah sesuatu yang dibutuhkan oleh si bunga tersebut tuk perkembang biakan yang biasa disebut perkawinan silang atau yang lainnya.

Namun tidak sedikit, ada banyak kumbang yang hanya ingin mengisap madu dari bunga-bunga yang sedang mekar tersebut, sedang setelah mereka mengisapnya lalu ditinggal pergi, orang bilang "abis manis sepah dibuang", sungguh malang nasib si bunga. Begitu juga halnya dengan seorang wanita yang sedang dan baru masuk dalam masa-masa puberitas serta baru mengenal yang namanya cinta, banyak pria yang akan mengahmpirinya, dan itu pasti. Lebih-lebih lagi ketika si bunga atau si wanita tersebut diberi kelabihan oleh Allah wajah yang cantik atau manis.

Sikap sombong dan angkuh biasanya hadir dan timbul dalam diri seorang wanita yang mempunyai kelebihan ini, padahal kalau ia sadari dari kesombongan ini orang akan mulai lebih mengincar dan ingin menjatuhkannya karna sifatnya yang jelek. Dan setelah ia (si pria. Red) mendapatkan yang diinginkan maka terjadilah seperti yang kami katan diatas, si bungapun dicampakkan begitu saja yang ujung-ujungnya berakhir kecewa. Na'udzubillah.....

Maka wahai saudari-saudariku yang berbahagia, bersyukurlah kalau kalian tidak diberikan wajah yang tidak begitu cantik atau elok nan manis, jangan mengira berwajah cantik itu selamanya enak dan bahagia. Bersyukurlah denagn apa yang Allah telah gariskan kepada kalian, karna nikmat Allah itu sungguhlah besar.

Perlu kalian dan kita ketahui bersama, bahwa sesuangguhnya wanita yang baik itu untuk pria yang baik, sedang wanita yang tidak baik, untuk mereka yang tidak baik juga. Walaupun wajah kurang atau pas-pasaan jangan pernah mengeluh dan berkeluh kesah, hiasi ia dengan akhlak dan budi pekerti yang indah agar kau dapat yang demikian dan serupa.

Dan untuk para saudari-saudariku yang diberi kelebihan (yang mempunyai kelebihan pasti merasa), tambahkan keindahan dalam dirimu dengan iman dan akhlak yang baik. Jangan pernah biarkan sembarang kumbang bisa hinggap apalagi sampai menghisap madu yang ada dalam dirimu, agar sempurna ciptaan Allah dan agar kalian tidak merasa kecewa di akhirnya nanti.
Wallhua'lam bishowwab.....

Read more...

"Wanita adalah tiang negara"


Bismillahorrohmanirrohim

Jauh sebelum Islam datang dan hadir ditengah-tengah kita sekarang ini, sungguhpun wanita tidak memiliki nilai dan wibawa dihadapan kaum pria. Wanita diperjual belikan bagaikan barang dagangan lainnya, bahkan mungkin dianggap hanya sebagai pemuas hawa nafsu saja. Namun dengan kehadiran seorang hamba Allah, Muhammad dengan risalahnya mengangkat derajat kaum wanita hingga hampir sederajat dengan kaum pria.

Perlu kiranya kami tekankan disini; hampir sederajat dan bukan sederajat, karna derajat kaum pria agak lebih diatas sedikit ketimbang kaum wanita. Banyak dan penuhnya tanggungjawab yang dibebani kepada kaum pria mungkin salah satu penyebab derajat itu lebih ditinggikan. Kepimimpinan dalam Islam adalah salah satu contohnya, kepemimpinan selalu dan akan tetap di pegang dan dibebani penuh kepada kaum pria, tidak kepada kaum wanita.

Banyaknya halangan serta rintangan yang timbul dan hadir ketika wanita memimpin; ketika datang masa haid, masa hamil, pun wanita lebih lemah dibangding kaum pria dan lain sebagainya juga termasuk sesuatu yang menghalanginya untuk menjadi seorang pemimpin. Sedangkan dipilihnya kau priauntuk pemimpin bukanlah sesuatu yang diambil tampa alasan.

Allah berfirman yang artinya :

Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh Karena Allah Telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan Karena mereka (laki-laki) Telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. sebab itu Maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh Karena Allah Telah memelihara (mereka). wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, Maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, Maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha besar.(an-nisa; 34)

Dalam sebuah hadist dijelaskan (maaf kami tidak hafal hadist-nya,Red). seorang wanita pernah mendatangi 'Aisyah as. salah seorang istri Rosul, dan bertanya: kenapa kami kaum wanita tidak di perintah dan diikutkan dalam berperang (berjihad) sedangakn kamipun ingin syahid..? sambil tersnyum saidah 'Aisya menjawab; "jihadnya kamu(kaum wanita) dirumah kalian sendiri".

Namun yang sungguh kita herankan dan banyak terjadi sekarang, banyak wanita yang ingin menyamakan kedudukannya dengan kaum pria, bahkan yang lebih ironisnya lagi ingin mengalahkan kedudukan tersebut. Naudzillah...

Tidak perlu kiranya kita mengambil contoh jauh-jauh kenegeri orang, dinegeri kita sendiri saja misalnya; kita bisa dengan jelas dan nyata melihat serta menyaksikan sendiri perebutan kedudukan dan tahta tersebut, seakan menjadi ajang untuk mereka (kaum wanita, Red) memperlihatkan kalau mereka bisa menandingi dan menyamai kedudukannya dengan kaum pria.

Negara kita memang negara demokrasi tapi nilai-nilai yang ditanamkan oleh Islam harus tetap dipegang dan dipertahankan, lebih-lebih lagi yang mengadakan perebutan kekuasaan tersebut adalah wanita Islam, tidakkah ia sadar akan itu...??

Rosulullah bersabda :
"wanita adalah tiang agama, jikalau rusak wanita maka rusaklah negara, jikalau baik wanita maka baiklah negara".

Mari kita coba memahami dan mencermati ulang kata-kata "tiang" disini, tiang disini berarti hanya sebuah penyangga dan pembantu berdirinya sebuah bangunan, bukan inti dari bangunan tersebut. Artinya; wanita boleh-boleh saja berkarya dan berjuang untuk negara tapi bukan harus menjadi pemimpin. Karna ia-nya hanyalah sebuah pembantu dan penyangga, sungguhpun demikian peranan dan kehadirannya sangat dibutuhkan da diperlukan untuk berdirinya sebuah bangunan yang kuat dan kokoh.
Wallu a'lam bishowab...


Read more...

Keajaiban dalam diri manusia

Saturday, June 27, 2009

Salamu’alaikum….

Bismillahirrohmanirrohim
Allah berfirman yang Artinya :
“Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya” .

Mungkin sudah tidak asing lagi bagi kita ketika ada salah seorang dari kita atau mungkin orang lain menyebutkan 7 keajaiban dunia, mulai dari Ka’bah di Mekkah yang tiap tahunnya selalu dikerumuni oleh jutaan jiwa manusia tuk melengkapi rukun Islamnya, Piramida di Mesir yang juga selalu dipenuhi oleh para pengunjungnya dari berbagai negara, menara Eifel di Paris, Menara Pisa di Roma, Tembok Besar China, Tajmahal di India, dan tak lupa salah satunya ada dalam negeri kita tercinta Indonesia, Candi Borobudur yang sering kali dikunjungi oleh berbagai turis mancanegara ini yang mungkin sampai sekarang tidak diketahui dengan jelas dan pasti kapan dan oleh siapa bangunan itu mulai ada dan timbul.

Berbicara tentang keajaiban dunia, maka Allah-pun sesungguhnya telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sangat sempurna dan bahkan lebih dari makhluk-makhlukNya yang lain. Makhluknya yang bernama Malaikat misalnya, Allah ciptakan Malaikat dalam bentuk yang sempurna juga namun masih kurang dalam satu hal, yaitu nafu, yang menjadikannya tidak mampu untuk menciptakan sesuatu yang baru tapi juga tidak ada keinginan dalam diri Malaikat tuk menyalahi atau melanggar perintah Allah. Begitu juga halnya dengan makhlukNya yang bernama Jin ataupun syaitan, diciptakannya dalam bentuk bernafsu namun tidak berakal. Sehingga ada kalanya makhluk yang satu ini beriman kepadaNya dan adakala menyalahi dan melanggar perintah Allah.

Beda halnya dengan makhluknya terakhir yang diciptakanNya, manusia. Diciptakan oleh Allah manusia dalam bentuk dan rupa yang lebih dan sempurna dari makhluk-makhluk-Nya yang lain seperti telah dijelaskan oleh ayat diatas. Dikaruniain oleh Allah manusia akal, agar bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang pantas dan mana yang tidak pantas, mana yang harus dan wajib dikerjakan dan mana yang harus dan wajid dijauhi, dan pastinya masih banyak yang lain. diberikannya juga hawa nafsu sehingga manusia bisa berkembang dan mengembangkan dunia, maka timbullah penemuan-penemuan baru. Namun tidak jarang, dengan nafsu juga manusia mulai melupakan Allah, menganggap yang diperoleh adalah hasil usahanya semata.

Keajaiban yang Allah ciptan Allah kepada makhlukNya yang bernama manusia sungguh tidak diragukan dan tidak bisa di sangkal lagi kebenarannya, yang paling sering kita rasakan adalah keajaiban tuk bisa bersyukur dengan segala apa yang telah dikarunia olehNya; diberikan kita mata tuk melihat, telinga tuk mendengar, mulut tuk berbicara dan masih banyak yang lain. Allah berfirman yang artinya :
“Andaikan kamu bersyukur terhadap ni’mat yang telah Aku berikan, niscaya akan aku tambahkan ni’matmu, namun jikalau tidak maka ketahuilah sesungguhnya azabKu amatlah pedih”

Mari kita coba membuka kembali lembaran masa hidupnya salah seorang Nabi kita, seorang Nabi yang Ia adalah seorang pemimpin agama dan juga Ianya adalah seorang pimimpin umat (Ulama Plus Umara’), Sulaiman a.s. ketika beliau memimpin para kaumnya menuju suatu daerah, sebagian dari mereka berkuda dan sebagiannya lagi jalan kaki, bahkan diceritakan sebagian dari pengikutnya adalah bangsa Jin. Ditangan perjalanan beliau tiba-tiba mendengar teriakan pemimpin segerombolan semut “ wahai para bangsa semut, masuklah kalian semuanya kedalam rumah (lubang) kalian masing-masing karna sesungguhnya Sulaiman dan kaumnya tidak mengetahui keberadaan kita disini” kurang lebihnya seperti itu bunyi teriakan pemimpin semut. Mendengar suara itu Nabi Sulaiman dengan tegas juga berteriak dan memberikan perintah kepada kaum dan pengikutnya “ Berhenti…karna didepan kita ada segerombolan semut yang sedang kocar-kacil karna takut keinjak oleh kita”, seraya berkata : “ Ya Tuhanku, berikanlah aku ilham untuk tetap mensyukuri ni’matMu, yang telah Engkau anugrahkan kepadaku dan kepada kedua ibu bapakku, dan untuk mengerjakan amal sholeh yang Engkau ridhoi dan masukkanlah aku dengan rohmatMu kedalam golongan hamba-hambaMu yang sholeh”.

Kita lihat dan tela’ah bersama, dengan kelebihan yang beliau miliki tidak menjadikannya lalu kufur dan sombong, malah menjadikannya lebih bersyukur dan rendah diri (tawaddu). Inilah hamba Allah yang patut dan wajib kiranya kita contoh dan jadikan guru dalam kehidupan kita bermasayarakat dan bernegara.

Keajaiban lain yang mungkin dan memang ada dalam diri manusia adalah bisa merasakan apa yang ada, baik itu ni’mat maupun itu adalah sebuah cobaan yang harus kita jalani dan ambil hikmahnya. Bagi kita umat muslim, kejadian yang Allah berikan dan turunkan dalam diri kita adalah sebuah ujian ataupun cobaan. Tuk menguji sampai dimana iman yang amal yang kita miliki, mampu atau tidaknya kita menghadapinya, Namun dalam kejadiannya dikehidupan kita sehari-hari menganggap itu adalah azab dari Allah. Perlu kita ketahui kalau azab itu adalah diperuntukkan khusus untuk orang-orang yang tidak beriman kepada Allah, bukan untuk orang beriman ataupun Islam. Sedang untuk orang Islam sendiri telah kami jelaskan diatas, ia nya disebut denagn ujian ataupun cobaan.

Ada juga keajaiban lain yang Allah berikan kepada hambanya, keajaiban tuk bisa tersenyum ataupun tertawa. Sungguh luar biasa Allah menciptakan tawa dan canda ini dalam kehidupan kita sebagai hambanya. Dari sini lah kita melepaskan segala macam rasa kesat dan kusut yang selalu menyelimuti diri dan pikiran kita, melepas rasa lelah dan rapuh yang selalu membayang-bayangi.

Pun kita dikaruniakan tuk bisa mendengar apa saja yang ada disekitar kita, walaupun itu dalam bentuk yang sangat terbatas. Bukan berarti kita harus protes kepada Allah kenapa pendengaran yang agak berlebih itu hanya di berikan kepada hambanya yang bernama Nabi Sulaiman saja…?? Kembalikan segalanya kepada ayat sebelumnya : “Andaikan kamu bersyukur terhadap ni’mat yang telah Aku berikan, niscaya akan aku tambahkan ni’matmu, namun jikalau tidak maka ketahuilah sesungguhnya azabKu amatlah pedih”

Ada juga ni’mat atau keajaiban lain, yaitu keajaiban tuk bisa berbagi atau merasakan apa yang saudara-saudara kita rasakan. Tidak selalu kita diberikan atau dikaruniai oleh Allah ni’mat dan rezeki, adakalanya kita juga diberikan oleh Allah ujian berupa dipersulitkan-Nya jalan masuknya rezeki. Maka disinilah guna dan manfaatnya kehidupan bermasyarakat serta berkeluarga, tuk bisa kiranya ikut merasakan dan membantu satu sama lain yang sedang membutuhkan.

Dan mungkin keajaiban terakhir yang Allah karuniai untuk hambanya adalah rasa tuk bisa mencintai dan dicintai. Setiap dari kita, manusia; pasti akan merasakan bagaimana mencinta dan bagaimana dicintai. Karna cinta ini adalah Qudrotullah, yang memang dari sejak lahirnya sudah ada dan tertanam dalam diri tiap hamba. Lebih lengkapnya akan kita kita bahas masalah yang satu ini dalam topik atau pembahasan lain insya Allah : “ Antara Cinta dan Nafsu”, jangan lewatkan dan tetaplah bersama kami disini, masih di channel yang sama; Facebook and www.perantaugurun.blogspot.com

Salamu’alaikum ….

Read more...

Kalau memang jodoh ga akan kemana

Wednesday, June 24, 2009

Kalau memang jodoh ga akan kemana” adalah kata-kata yang pantas diucapkan oleh orang yang putus asa

Bismillahirrohmanirrohim….
“ innallah la yughoyyiru ma bi qoumin hatta yughoyyiru ma bianfusihim”
Artinya :
“Allah tidak akan pernah mengubah (nasib) suatu kaum sampai kaum itu sendiri yang mengubahnya”

Al-kisah, seorang pemuda dan pemudi yang dari orang tua sudah di tunangkan dan diharapkan tuk bisa bertemu dalam sebuah plaminan pada saatnya nanti tuk meniti sebuah keluarga yang sakinah, aminah dan mungkin akan meneruskan keturunan tentunya, singkat cerita sebuah masalah dan jurang pemisah timbul dan hadir ditengah hubungan itu dan akhirnya pisah (masalahnya mudah, ringan dan remeh, maaf tidak dapat kami ceritakan disini, Red), akan tetapi diam-diam si pemuda masih menaruh rasa dan harapan tuk kiranya bisa betemu dan melanjutkan hubungan tersebut, tapi sayang niat baik si pemuda tidak disambut baik dan hangat oleh si pemudi, dia menjawab sengan singkat, padat dan jelas “kalau memang jodoh ga akan kemana”.

Satu kisah lain kami angkat, seorang cewek dan cowok yang baru saja menjalin hubungan, belum lama dan masih sangat belia umur hubungannya, sekitar 2 minggu. Minggu awal mereka berhubungan kelihatan dan nampak sangat menjajikan serta erat sekali yang seakan tidak akan ada yang mampu mengubah dan merusak, dengan kesepakatan yang benar-benar matang tentunya. Tapi sayang diakhir minggu kedua hubungan itu harus berakhir juga dengan masalah yang jauh lebih ringan dan sepele dari kisah awal (lagi-lagi kami mohon maaf karna masalahnya tidak kami angkat disini, Red) . Singkat cerita, si cowok jelaslah sangat kaget dengan keputusan yang diambil oleh si cewek, tidak menyangka bahwa keputusan itu akan keluar dan terangkat keatas permukaan. Dalam konteks lain si cewek mengungkapkan dengan bahasa yang sama lagi “kalau memang jodoh ga akan kemana”.

Mari kita lihat dan pahami bersama ayat diatas dan konteks dua cerita dibawahnya. sungguh tidak bisa pungkiri kalau memang jodoh itu berada ditangan Allah, swt. 3 hal yang tidak ketahui didunia ini, kapan, dimana dan dari mana ia datang: maut, rezeki dan jodoh, tapi tentunya dalam konteks Islam sungguh telah dijelaskan dan sering kita dengar, bahwasanya dalam mementukan sesuatu kita pulalah yang menetukannya sendiri, jodoh.

Sungguhpun demikian, kita tidak bisa dan tidak diperintahkan tuk hanya berdiam diri dalam menentukannya ataupun hanya berdoa serta kepercayaan, menunggunya datang dari langit, palagi dalam hal mencari rezeki, begitupun jodoh kami kira.

Dibutuhkan usaha, berdoa dan tawakkal dalam menentukan semua itu, dan ta’aruf adalah salah satu cara dan usaha kita dalam menentukan jodoh kita siapa. Tidak bisa hanya dengan berserah diri seraya berkata “kalau memang jodoh ga akan kemana”. Kami berani berkesimpulan kalau kata-kata ini hanya dilontarkan oleh orang-orang putus asa saja, menyerahkan segala macam urusan kepada Allah tampa dibarengi oleh usaha dan cara.

Masalah pastikan datang, kapan dan dimanapun kita berada. Kita sebagai manusia tidak bisa menghindar dan lari dari masalah tersebut, karna sebenarnya dari masalah inilah kedewasaan dan akal pikiran kita dibuka. Jangankan pada orang yang baru berhubungan (Ta’aruf), pada orang yang sudah berkeluargapun masalah kerap kali datang dan mencoba kedewasaan keluarga tersebut. Dari sinilah kita saling dan bisa memahami pasangan kita masing-masing, dari segi sifat, sikap dan tingkah lakunya. Saling melengkapi dan menutupi segala macam kekurangan yang ada, saling mengingatkan satu sama lain.

Namun dalam berhubungan (Ta’aruf) kalau memang kita benar-benar merasa ga sreg atau kurang cocok dengan apa yang ada dalam diri pasangan kita, barulah kiranya kita mengambil sebuah kesimpulan, bukan dengan kata-kata “kalau memang jodoh ga akan kemana” Lagi tapi dengan kata yang lebih pantas, misalnya “ kayaknya kita ga cocok, maaf”

Jadi, para pembaca yang budiman. Sekali lagi kami katakan disini, kalau ucapan “kalau memang jodoh ga akan kemana”, adalah kata yang dilontarkan oleh orang-orang yang putus asa saja.

Sedangkan Allah berfirman:
“ wala taiasuu min ruuhillah”
artinya :
janganlah kamu berputus asa dengan (janji) Allah…

wallahu a’lam bishowab…..!!!

(yang mau menyangah atau berpendapat lain,silahkan kami tunggu dengan hati terbuka dan senyuman, terima kasih)



Read more...

Wahai Tulang Rusukku

Sebuah senja yang sempurna, sepotong donat, dan lagu cinta yang lembut. Adakah yang lebih indah dari itu, bagi sepasang manusia yang memadu kasih? Raka dan Dara duduk di punggung senja itu, berpotong percakapan lewat, beratus tawa timpas, lalu Dara pun memulai meminta kepastian. ya, tentang cinta.

Dara : Siapa yang paling kamu cintai di dunia ini?
Raka : Kamu dong?
Dara : Menurut kamu, aku ini siapa?
Raka : (Berpikir sejenak, lalu menatap Dara dengan pasti) Kamu tulang rusukku! Ada tertulis, Tuhan melihat bahwa Adam kesepian. Saat Adam tidur, Tuhan mengambil rusuk dari Adam dan menciptakan Hawa. Semua pria mencari tulang rusuknya yang hilang dan saat menemukan wanita untuknya, tidak lagi merasakan sakit di hati."

Setelah menikah, Dara dan Raka mengalami masa yang indah dan manis untuk sesaat. Setelah itu, pasangan muda ini mulai tenggelam dalam kesibukan masing-masing dan kepenatan hidup yang kain mendera. Hidup mereka menjadi membosankan. Kenyataan hidup yang kejam membuat mereka mulai menyisihkan impian dan cinta satu sama lain. Mereka mulai bertengkar dan pertengkaran itu mulai menjadi semakin panas. Pada suatu hari, pada akhir sebuah pertengkaran, Dara lari keluar rumah. Saat tiba di seberang jalan, dia berteriak, "Kamu nggak cinta lagi sama aku!"

Raka sangat membenci ketidakdewasaan Dara dan secara spontan balik berteriak, "Aku menyesal kita menikah! Kamu ternyata bukan tulang rusukku! "Tiba-tiba Dara menjadi terdiam , berdiri terpaku untuk beberapa saat. Matanya basah. Ia menatap Raka, seakan tak percaya pada apa yang telah dia dengar.

Raka menyesal akan apa yang sudah dia ucapkan. Tetapi seperti air yang telah tertumpah, ucapan itu tidak mungkin untuk diambil kembali. Dengan berlinang air mata, Dara kembali ke rumah dan mengambil barang-barangnya, bertekad untuk berpisah. "Kalau aku bukan tulang rusukmu, biarkan aku pergi. Biarkan kita berpisah dan mencari pasangan sejati masing-masing."

Lima tahun berlalu. Raka tidak menikah lagi, tetapi berusaha mencari tahu akan kehidupan Dara. Dara pernah ke luar negeri, menikah dengan orang asing, bercerai, dan kini kembali ke kota semula. Dan Raka yang tahu semua informasi tentang Dara, merasa kecewa, karena dia tak pernah diberi kesempatan untuk kembali, Dara tak menunggunya.

Dan di tengah malam yang sunyi, saat Raka meminum kopinya, ia merasakan ada yang sakit di dadanya. Tapi dia tidak sanggup mengakui bahwa dia merindukan Dara.
Suatu hari, mereka akhirnya kembali bertemu. Di airport, di tempat ketika banyak terjadi pertemuan dan perpisahan, mereka dipisahkan hanya oleh sebuah dinding pembatas, mata mereka tak saling mau
lepas.

Raka : Apa kabar?
Dara : Baik... ngg.., apakah kamu sudah menemukan rusukmu yang hilang?
Raka : Belum.
Dara : Aku terbang ke New York dengan penerbangan berikut.
Raka : Aku akan kembali 2 minggu lagi. Telpon aku kalau kamu sempat. Kamu tahu nomor telepon kita, belum ada yang berubah. Tidak akan ada yang berubah.

Dara tersenyum manis, lalu berlalu. "Good bye...." Seminggu kemudian, Raka mendengar bahwa Dara mengalami kecelakaan, mati. Malam itu, sekali lagi, Raka mereguk kopinya dan kembali merasakan sakit di dadanya. Akhirnya dia sadar bahwa sakit itu adalah karena Dara, tulang rusuknya sendiri, yang telah dengan
bodohnya dia patahkan.

"Kita melampiaskan 99% kemarahan justru kepada orang yang paling kita cintai. Dan akibatnya seringkali adalah fatal"

Read more...

Cinta yang berduka

Friday, June 19, 2009

Cinta adalah kesegaran dan keharuman bunga yang dikirim surga untuk membuat dunia tersenyum

Parasnya laksana embun menyambut pagi , dan mengilhami bunga untuk menebarkan keharuman dimusim semi, mengilhami kumbang untuk meresapi tentang keindahan sari .

Dengan segala kecantikan dan pesona hati yang begitu sempurna, semua orang akan menilai ia adalah gadis paling beruntung, hidupnya dipenuhi oleh kesenangan dan kegembiraan.

Namun siapakah yang menyangka bila duka dan derita telah memenjarakan gadis tersebut?....

Siapakah yang bakal mengira bahwa jiwanya telah terangkat lalu terbang dari tubuhnya- untuk mencari keagungan cinta...Tiada seorangpun tahu tentang duka hati yang membaluti jiwanya...tiada seorangpun tahu tentang ratap tangis dan rintihan kalbunya dikeremangan malam...

Dibalik cahaya bintang dan bulan aku melihat jasadmu terkulai laksana merpati yang patah sayapnya, engkau memanggil-manggil pasangan jiwamu, yang juga terkapar dalam sayap kerinduan...

Memang pesona kecantikan yang dia miliki dapat menyembunyikan kesedihan hati akan penyakit cinta, tapi bukanlah obat sesungguhnya dari penyakit itu...Obat itu sesungguhnya ada pada orang yang telah mencuri hatinya... orang yang selalu dikenang ketika siang dan menjelma mimpi dikala malam.

Tiada seorangpun yang dapat mengerti dan memahami kesedihan hatinya begitu pula keluarga dekatnya , belahan jiwanyapun menjalani nasib yang sama , seorang diri ia mengelana ditengah hutan dan lautan perasaan.

Bahkan cinta merasakan penderitaan yang ia rasakan lebih perih dari pasangan jiwanya, Ia (si- belahan jiwa) terbebas dari aturan dan adat istiadat untuk menjaga martabat keluarga.

Tetapi cinta? Bintang itu harus tersenyum pada sekelilingnya agar tidak dicap angkuh, semua yang ia perbuat berjalan beriringan dengan ukuran harga diri, semua yang ia lakukan harus sesuai dengan tuntutan masyarakatnya, demi martabat keluarganya.

Tidaklah mungkin seorang putri raja keluar dari istananya, dimana setiap pasang mata selalu mengawasinya; hasrat hatinya terpendam untuk berjumpa dengan seorang pemuda yang tinggal di sebuah desa terpencil yang telah mencuri hatinya- desa yang belum pernah ia kunjungi sekalipun dalam mimpi...

Itulah tatanan dunia dan akupun memakluminya....

Ia harus terus tersenyum walau hatinya menangis, gemerlap dunia telah memaksanya untuk memakai topeng-topeng kepalsuan.

Kumohon padamu cinta...hentikan airmatamu, lepaskan segala gundahmu....

Aku mendengar rintihan jiwamu, aku mendengar resahmu , kucoba untuk menjawab setiap pertanyaan bathinmu...kemarilah cintaku bersandarlah dibayang bahuku, yakinlah bahwa aku akan ada disetiap bayang...Ulurkanlah sayap patahmu, kan kugapai dan kusembuhkan dengan kepakkan syair jiwaku.

Aku akan mengawalmu dari pencela-pencelamu....Bunga-bunga boleh saja layu, tapi ku kan menjaga agar cahaya bunga itu slalu merekah ditaman hati, lalu menjelma menjadi cahaya bintang yang mengisi kesunyian malam

Duhai cintaku berjanjilah dihadapan langit dan bintang...sekalipun kita takkan bersatu, namun jiwa kita kekal dalam keabadian cinta.

Tersenyumlah bersama mentari, sampaikan salam kerinduanmu padaku-melalui desiran angin dan kicauan burung-burung diangkasa serukanlah segala impian indahmu...

Ketika ku mendengarnya, aku kan rentangkan sayapku, lalu kujemput jiwamu yang memanggil jiwaku, bersama kita berdua dalam rengkuhan sayap-sayap ilahi , menuju cahaya kebadian....

Read more...

Ada Apa Dengan Mencoba....???

Allah swt berfirman :

Yang artinya : sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.

Sering kali keterbatasan-keterbatasan yang ada pada diri manusia membuatnya tidak percaya diri dan bahkan merasa terkucilkan sendiri oleh teman-temannya, pada kalualah kita mau berpikir dan pertimbangkan kembali sesungguhnya setiap dari manusia manusia memiliki kelebihan masing-masing jadi tak perlu harus merasa ragu ataupun takut salah, karna kalaupun kita salah itu sudah wajar karna memang kita selaku manusia ciptaan Allah tiada yang sempurna sepenuhnya.

Akan tetapi perlu kita sebagai manusia juga menggaris bawahi kalau segala yang ada dalam diri kita masing-masing tersebut bergantung sungguh pada usaha yang telah kita usahakan sendiri. Yang jelasnya juga bukan datang dengan sendirinya dengan hanya berpangku tangan.

Ada banyak diantara kita yang sebenarnya memiliki kelebihan dan pengalaman walaupun itu cuma hanya sedikit, akan tetapi karna keterbatasan pikiran dengan dilandasi rasa takut salah maka iapun mundur dan tidak mau mengembangkan apa yang ada dalam dirinya sehingga ilmunya pun menjadi ilmu yang terpendam dan tinggal nama yang pada akhirnya hilang begitu saja tampa ada bekas, pengangguranoun bertambah satu oran lagi.

Akankah kejadian seperti ini menimpa dan melanda diri kita begitu saja? Jawabnya tentu tidak. Terus langkah apa yang harus kita kerjakan tuk lakukan tuk menghidari semua ini? MENCOBA adalah jawaban yang paling tepat tuk semua ini, palagi mumpung sekarang kita masih dalam tahap belajar, salah adalah hal yang amat angat lumrah dan masih banyak waktu tuk memperbaikinya, orang-orang sekitar kitapun belum terlalu menilai dan memperhatikan kita. Coba kita pikir kalau saja kita baru mencoba setelah kita selesai sekolah kelak dan kemudian kita salah, sorotan dari masyarakatpun akan datang dari berbagai arah seakan membisik dan kemudian berteriak "goblok lo".

Kalaulah kita mau mengaca pada orang terdahulu dan mengikuti langkah-langkah yang mereka tempuh sampai mereka mencapai ketenaran dan namupun tercatat dalam sejarah dunia, maka kita akan menemukan sebuah perjalanan pajang yang penuh dengan percobaan. kita angkat saja james watt, beliau mencoba ratusan kali dulu sampai baru bisa benar-benar berhasil tuk menemukan bola listrik. Dan walaupun sudah bekali-kali gagal, putus asakah beliau? Ternyata tidak. Wal hasil, walaupun orangnya sudah ratusan tahun lalu meninggal, tapi nama dan jasanya tetap ada bahkan tercatatat sebagai tokoh dunia.

Sekali lagi jangan pernah menganggap diri kita rendah dan penuh kekurangan sana-sini atau mungkin putus asa dengan hanya baru mencoba beberapa kali, selama masih ada umur,waktu dan masih banyak kesempatan, berkaryalah dan teruslah mencoba karna kita akan baru tahu lebih dan kurangnya diri setelah mencoba.

"Coba dan perhatikanlah, pasti kamu akan tahu."

Putus asa dan berhenti mencoba bukanlah jalan yang benar untuk menyelesaikan sebuah masalah hidup, bahkan akan membawa kita ke jalan kemelaratan dan penyesalan yang tiada hentinya. Tah sudah berapa ribu kepala yang menyesali karna kurang memanfaatka masa mudanya dengan baik dan benar, akankah angka ini terus bertambah disetiap saatnya, atau mungkin kita ingin turut ikut serta berkabung bersama mereka? Baiknya kita kembalikan pada diri kita masing-masing.
Wallau 'Alam bishowab....

Read more...

Secangkir Teh Dari Negeri Kinanah

Wednesday, June 17, 2009



Ada sebuah kebiasaan yang sudah menjadi tradisi bagi para warga dan penduduk Mesir yang mungkin tradisi dan kebiasaan ini sudah lama sekali berlaku, biasanya mereka selalu menghidangkannya dalam setiap langkah dan duduk mereka, Secangkir teh. Bukan saja para warga awam tapi juga mungkin para kalangan atas atau elitpun terbiasa dengan hal serupa, ambil saja salah satu contohnya ketika mereka kerja, biasanya mereka sebelum mulai bekerja diinstansi mereka melaksakan tugas selalu memanjakan diri mereka terlebih dahulu tuk mengaduk segelas teh menemani kerja mereka.

Kalaulah indonesia terbiasa dengan secangkir Kopi maka penduduk Mesir terbiasa dengan secangkir teh. Kebiasaan penduduk Mesir yang sudah lama berjamur ini kadang kala mengundang rasa tidak enak dan Gondok kepada pendatang (wafidin) terutama pada saat mereka membutuhkan layanan yang sangat penting dari instansi yang mereka (warga Mesir) geluti, sebutlah salah satunya adalah ketika jawazat (perpanjangan Visa tinggal di Mesir), sebagian wafidin kadang bergumam dalam hati tapi tidak banyak pula dari mereka mengungkapkan langsung dengan kata-kata yang walaupun itu antara mereka saja.

Tiada yang salah dari secangkir kopi dan kesibukan yang mereka lakukan sebenarnya, cuman saja dimata para wafidin terutama orang indonesia sendiri mungkin hal tersebut agak sedikit terkesan mengulur-ngulur waktu dan meremehkan para mahasiswa yang pada umumnya telah menunggu dan berdiri lama di tempat tersebut, kantor imigrasi Mesir. Sehingga tidak jarang dari kebiasaan tersebut mengakibatkan sebagian besar dari mereka (para wafidin) harus mengulang lagi rasa capek mereka di minggu yang akan datang karna kehabisan waktu, waktu yang di tentukan oleh pihak instansi itu sendiri sangat terbatas dalam pengurusan Visa tempat tinggal, yang biasanya di mulai dari jam 07.00 pagi dan berakhir pada pukul 14.00. waktu yang sangat lama memang sebenarnya, 7 jam. Tapi karna adanya kebisaan secangkir teh mengakibatkan waktu tersebut menjadi pendek., maka tidak jarang mereka mendapat kata-kata "Bokroh" yang artinya besok or minggu yang akan datang.

Yang lebih ironisnya lagi, secangkir teh ini terus berlanjut, Mudawwamah kata orang arab, dalam artian ketika teh itu habis maka mereka akan bangun kembali tuk memasak dan buat air panas lagi tuk kelanjutan tehnya yang sudah mulai habis.sehingga jangan heran dalam sekali duduk meraka bisa menghabskan 5 sampai 6 cangkir teh. Kebiasaan ini bukan saja dilakukan kaum adam tapi kaum hawa dari merekapun tak mau kalah dalam hal yang satu ini.

Kebiasaan yang satu ini benar-benar telah mendarah danging mungkin dalam diri setiap mereka, dan mungkin sekarang lambat laun telah mulai merasuk kedalam diri para Masisir (Mahasiswa Indonesia Mesir) khususnya. Kapan kebiasaan ini dimulai, entahlah mungkin hanya Allah yang tahu.

wallahu a'lam bishowab.....

Read more...

Naumatus Subhi 'ala Misri



Kalaulah secangkir teh adalah kebiasaan penduduk Mesir ketika mereka bekerja, maka tidur pagi adalah kebiasaan yang rentan dan biasa sekali mereka lakukan ketika selesai bekerja.

Kalau seandainya anda berkunjung dan hendak mengunjungi sesuatu di dinegeri Kinanah ni maka jangan lupa pilihlah waktu yang baik dan tepat, eits....maksudnya disini adalah setelah matahari mulai tinggi or mungkin setelah dzuhur. Karna sudah menjadi kebiasaan juga buat para penduduk Mesir memulai segalanya termasuk pekerjaan di waktu siang, sedang pagi harinya mereka gukanan waktu mereka tuk mengukur kasur mereka (tidur).

Mulai dari toko-toko, supermarket or bahkan lebih ironisnya ada sebagian instansi dan kantor-kantor yang memang mulai buka sekitar jam 11 or 12 siang, ini juga mungkin menjadi kebiasaan yang sangat jelek dimata para pendatang (wafidin) indonesia khususnya, yang biasanya di Indonesia mereka ketika membutuhkan sesuatu dari instansi maka meraka bisa segera mendapatkannya di waktu pagi dan menyelesaikannya di waktu siang.

Ada sebagian orang berpendapat, kalau seandainya sewaktu-waktu negara Mesir ini diserang oleh negara lain diwaktu pagi, maka jangan heran, mungkin negara Mesir akan tinggal sebuah nama dan dongeng saja. Disini mungkin sangat kelihatan sekali kekuranagan dan kelemahan yang dimiliki oleh negara Kinanah or negara para Anbiya ini, betapa tidak kebiasaan tidur pagi benar-benar telah mendarah daging didalam diri meraka yang tampa kita sadari ternyata kebiasaan ini juga telah mulai merasuki para penduduk lain yang berdomisili di Mesir.

Indah dan sungguh nikmat memang tidur diwaktu pagi ini, saya sendiri (penulis) merasakan hal yang sama, lebih lagi ketika musim dingin. Seakan kita terbawa oleh rayuan dan termakan oleh kenikmatan-kenikmatan yang yang disuguhkan oleh kasur tempat tidur dan selimut yang begitu hangatnya menemani istirahat pagi. Seakan tidak tega rasanya diri meninggalkan tempat tidur yang seakan menjanjikan sejuta kenikmatan itu.

Tapi alangkah lalai dan ruginya ketika kita benar-banar terbuai dalam rayuan yang dijanjikan oleh tepat tidur. Betapa tidak, sejuta pekerjaan bisa kita lakukan disaat pagi, mulai dari olahraga, baca qur'an, menulis ataupun yang lainnya. Dan mungkin yang lebih jeleknya lagi oleh tidur pagi ini, sarapanpun tersisihkan, sehingga tidak di herankan lagi tak ada makan pagi di Mesir, yang ada makan siang dan makan malam.

Mudah-mudah kebiasaan ini pada waktunya nanti bisa hilang dan teratasi, terutama bagi para pendatag dari Indonesia khususnya, beda Mesir beda Indonesia.

wallahu a'lam bishowab.....

Read more...

Ilustrasi Pelajar dan Belajar

Tuesday, June 16, 2009



Sadar atau tidak setiap dari kita(manusia) pasti dan akan selalu membutuhkan ilmu, yang walau butuh waktu yang lama dan panjang tuk bisa meraih yang banyak serta menurut kita terbaik bahkan bisa bermanfaat bagi orang laen. Apa jadinya manusia kalau hidup tampa ilmu, mungkin hidup kan terasa lebih sempit karna merasa tiada yang bisa dilakukan dengan keterbatasannya.

Keahlian, kelebihan dan kepintaran yang ada dalam diri kita sangat menentukan sejauh mana daya gerak dan ruang lingkup yang bisa kita capai. Makin banyak ilmu makin besar dan luas wilayah gerak manusia tersebut.

Dalam salah satu ayatNya ketika mengajarkan kepada Rasulullah saw pertama kali di dalam gua Hiro Allah swt. befirman :

Artinya : bacalah dengan nama tuhanmu yang telah menciptakanmu.

Rosulullah saw juga bersabda :

Artinya : menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslimin dan muslimah.

Ada banyak pelajaran pelajaran dan pendidikan yang kita peroleh dari hasil belajar, baik yang bermanfaat bagi diri kita sendiri bahkan lebh-lebih lagi buat orang lain, dengannya pula kita dengan mudah dapat melihat sendiri kekurangan-kerurangan dalam diri dan dengan mudah pula ada usaha tuk segera mengislah(memperbaiki) diri serta menambal segala kekurangan-kekurangan yang ada.marilah coba kita lihat dan tengok saudara-saudara kita yang masih sangat minim dengan ilmu, betapa sangat penuh mereka dengan kekurangan dan kesalahan.

Dalam salah satu bukunya imam Al Ghozali membagi manusia menjadi 4 golongan :

v Orang yang tidak tahu, tapi dia tidak tahu kalau dia tidak tahu.

v Orang yang tahu tapi dia dia tidak tahu kalau dia tahu

v Orang yang tahu dan dia tahu kalau dia tahu

v Orang yang tidak tahu dan dia tahu kalu dia tidak tahu, maka ajarilah ia.

Keberadaan ilmu dalam diri manusia benar-benar telah mengajarkan banyak hal yang belum manusia itu sendiri ketahui, yang jelasnya juga dengan diiringi oleh sebuah pengamalan yang bermanfaat, karna memang ilmu tampa amal bagaikan pohon tak berbuah.

Allah swt berfirman :

artinya : mengajarkan manusia tentang apa-apa yang belum mereka ketahui.

Pengamalan sebuah ilmu yang dimilikipun membutuhkan ilmu pula ternyata, yang mungkin banyak orang sebut ilmu ikhlas. Keikhlasan dalam beramal sangat menentukan seorang mendapat ridho dari Allah atau tidak.karna Rosulullah saw sendiri bersabda dalam salah satu hadistnya yang kurang lebih berbunyi :

Artinya : semua manusia dalam keadaan rugi kecuali orang-orang muslim dan orang-muslimpun semua dalam keadaan rugi kecuali yang melaksanakan perintah agama dan merekapun(yang melaksanakan perintah agama) rugi kecuali orang-orang yang ikhlas dalamn mengerjakannya.

Akhirnya saudara-saudaraku yang budiman, BERBURU KE PADANG RUMPUT, DAPAT RUSA BERBULU INDAH.KALAU INGIN HENDAKLAH PINTAR, TERUSLAH BELAJAR SUDAHLAH PASTI . . . . !!!!

Read more...

Sepucuk Surat Buat Mama

Monday, June 15, 2009




Ma….

Sembilan tahun adalah waktu yang sangat lama tuk tidak bisa bertemu dan berbakti untukmu, jarak yang amat sangat jauh telah memisahkan antara seorang anak dan ibu. Tah kapan aku bisa memeluk dan merasakan kehangatanmu lagi seperti yang aku rasakan dimasa kecilku dulu, hangat dan nikmatnya dunia tak mampu memberikan dan mengalahkan rasa dan segala yang pernah engkau berikan untukku, dan rasa itu masih terus terasa sejak dulu sampai saat ini dan akan terus kurasakan kelak sampai maut mejemput nafas terakhirku…

Ma….

Sesekali kumengingat masa kecilku denganmu, ianya seakan baru saja kemarin aku rasakan, bayang-banyangmu seakan terus mengikuti dan mendampingiku dalam setiaplangkah dan detak jantungku. Engkau ada disaat aku susah dan engkaupun hadir disaat aku senang, saat aku butuh akan sandaran seorang yang bisa dan dapat memecahkan masalahku, engkapun selalu hadir dan menemaniku....

Ma....

Engkau adalah orang pertama yang aku kenal dulu saat aku kecil, saat aku belum mengenal dunia, saat aku masih buta akan segalanya. Yang menjadi teman mainku, yang menjadi guru keadaanku, penenang hatiku. Kau tahu segalanya dariku walau aku tak pernah dan tak mau mengucapkannya padamu.

Ma....

Engkau tahu semuanya tentang sifat dan tabiatku, betapapun jeleknya keadaan dan kepribadianku, hanya kau yang bisa memahaminya. Sempurna Allah yang telah menciptakamu, walau kau hanya di ciptakannya dari tulang rusuk bapak, surga Allah memang benar-benar dibawah telapak kakimu dan surga Allah adalah tempat yang paling pantas untukmu.....

Ma....

Maafkan anakmu ini, aku sungguh menyesal tidak bisa berbakti dan berbuat banyak untukmu saat ini, tapi aku janji pada saatnya nanti aku akan terus bersamamu, berbakti untukmu, terus membuatmu tersenyum, bangga dan tidak akan membuatmu menangis karna tetesan air matamu adalah bencana besar buatku.

Ma....

Percayalah apa yang aku perbuat sekarang adalah semata-mata untuk membuatmu bangga, membuatmu tersenyum lebar ketika orang-orang menyebut namaku, membuatmu bersimpuh syukur kehadirat-Nya saat kau melihatku.

Ma....

Lepaskan aku dengan segala keridhoanmu, merangkul dunia dengan segala isinya, menyambut masa depanku yang lebih cerah. Do'amu laksana samurai yang memetahkan lawan-lawan yang mencoba menghalangi segenap perjalanan ini, menembus ruang-ruang tampa batas yang tidak pernah kulalui sebelumnya.

Ma....

Pernahkan engaku mengeluh ketika engkau membasarkan dan memeliharaku, pernahkah engkau merasa capek dengan tingkah lakuku yang kurang berkenan dihatimu, pernah engaku menyesal telah melahirkanku kedunia ini, dan pernahkah engkau meneteskan air mata karnaku.......???

Ya Allah.....

Tempatkanlah beliau kedalam surgamu dan golongkanlah ia agar termasuk kedalam hamba-hambaMu yang bertakwa, beriman dan berbakti kepadaMu dan rosulMu Muhammad saw, amin ya Robbal 'Alamin ......

"Honorable Mother, You once taught me the principles of being a person. Your son was foolish, and didn't understand, but Don't worry. I, your son, shall not disappoint you again....promise"

If U want to be someone in life, to achieve somethng, to win, always listen Ur heart. If Ur heart doesn't give U any answers, close Ur ayes and thing of Ur parents. And then U will cross all the hurdies, all Ur problems will vanish, VICTORY will be Ur, ONLY Ur




Read more...

Kesenjangansosial

Sunday, June 14, 2009



Mau tidak mau kita akui, Dewasa ini sering sekali nampak dalam kehidupan kita sehari-hari. Mulai dari hal ataupun persoalan yang besar adanya sampai pada persoalan yang amat sangat sepele sekalipun bisa mendatangkan kesenjangan sosial. Tidak bisa kita hindari memang, kita sebagai makhluk Allah yang serba dan selalu diselimuti oleh banyak kesalahan dan kekurangan selamanya tidak bisa lari dan menutupi kekurangan tersebut, Rosulullah saw bersabda :

"manusia adalah tempatnya kesalahan dan lupa"

Sadar ataupun tidak kita sadari sendiri, sesungguhnya kesalahan-kesalahan itu seakan selalu datang menemui kita, ianya seakan bagaikan bayangan yang terus menerus menyelimuti keadaan kita kapan dan dimanapun kita berada.

Cuman saja kita sebagai manusia sebagai makhluk Allah sudah sewajarnya selalu berusaha tuk mengurangi dan menutupi segala kekurangan-kekurangan yang ada dalam diri kita, apa dan bagaimana dan caranya itu adalah bergantung kepada kita.

Kalaulah kita mau membuka hati dan pikiran kita, akan banyak nampak dan kelihatan akibat yang diperoleh dari sifat dan perbuatan yang kurang berkenan dihati orang, dijauhi teman adalah salah satu contoh yang nyata, taruhlah kata mereka mau bergaul dan berteman dengan kita, tersenyum manis didepan kita, tapi apakah mereka bisa seperti itu dibelakang dan ketika kita tidak berada ditengah-tengah mereka, berbagai macam gunjingan pastilah akan ada dalam setiap langkah dan perkataan. Komunikasi antara yang bersangkutan dan teman-temannya pun menjadi terbatas, dapatkah hidup berlanjut dan menjadi tenang dengan hadirnya keadaan yang seperti ini dalam diri kita misalnya...? sedangkan komunikasi adalah salah satu cara dan jalan tuk meningkatkan kepekaan daya IQ yang kita miliki.

Perlu diketahui, kita hidup bermasyarakat dan kita adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri, jelaslah pasti akan membutuhkan bantuan mereka ketika kita butuh, sekarang, minggu depan, ataupun tahun depan misalanya tapi yang pasti batuan dan uluran tangan mereka disekitar kita pada saatnya nanti pasti akan kita sangat butuhkan. Misalnya saja kita orang yang sedikit dikaruniai oleh Allah berupa harta yang cukup dan berkecukupan, walaupun hari ini mungkin bantuan itu belum bisa kita peroleh, tenaga mereka belum kita butuhkan tapi yakinlah pada suatu saat kelak pastilah ada datang waktunya kita memerlukan bentuan itu.

Ironis memang ketika kita melihat orang-orang yang seakan lupa akan daratan, seakan menganggap dirinya adalah tuhan, tidak butuh bantuan orang lain. Segalanya bisa di ukur dengan uang, ada uang kau temanku, tidah punya uang minggir. Mental-mental seperti inilah yang menjadikan manusia banyak dikucilkan oleh orang banyak, tidak salah ketika pada saanya nanti, perusahaannya musnah karna kebakaran atau kekeyaannya ludes karna kalah dalam PEMILU, mau kembali kemasyarkan malu, mau kembali dikeluarga di usir, oleh teman dikucilkan, lanta jalan terakhir yang ambil adalah bunuh diri.

"Perhitungkan dirimu sebelum nanti diperhitungkan"

Saya kira kata-kata ini sungguh indah tuk dipahami dan di laksakan dalam kehidupan kita bermasyarkat sehari-hari, karna jikalau kita tidak memperhitungkannya makanya jangan heran kita tidak diperhitungkan pula oleh orang banyak, karna bentuk dari kita memperhitungkan diri kita adalah sebuah wujud juga kita memperhitungkan masyarakat yang hidup disekitar kita.

Hati-hati dalam setiap langkah dan melontarkan kata-kata adalah sifat dari orang bijak, sehingga tidak heran dan tidak kaget ketika kita melihat dia memiki banyak relasi dan teman yang selalu melindunginya, dengan sifat yang selalu hati-hati juga orang bisa menjadi selamat dari berbagai macam hal, dalam artian tidak menganggap segala sesuatu remeh. Bigitu pula sebaliknya dalam sifat yang selalu terburu-buru selalu mendatangkan kemudaratan bagi orang, lebih-lebih pada diri kita sendiri, dijauhi teman dan banyak didekati oleh lawan, sehingga tidah di herankan juga ianya banyak mendatnagkan penyesalan diakhir dan penghujungnya nanti.

"Dalam kehati-hatian ada kesalamtan dan dalam terburu-buru ada penyesalan”

Mudah-mudahan kita selalu dikaruniai oleh Allah sifat terpuji, sehingga bias menjadi suri tauladan bagi siapa saja yang melihat bahkan medengar nama kita, amin …..

Wallahua'lam……


Read more...

Bangga Sebagai Mahasiswa Luar Negeri

Prestasi yang baik dengan hasil ujian yang memuaskan bukanlah satu-satunya cara dan jalan untuk kita selaku mahasiswa luar negeri bangga, apalagi sampai membanggakan diri didepan para halayak ramai. Kita selalu salah menilai diri kita dalam berbagai hal dan permasalahan yang ada, meresa puas dengan apa yang kita miliki adalah salah satu sifat yang harus dihindari dalam kehidupan sehari-hari. Tidaklah kita lihat dan mencontoh filsafat padi, yang semaikin berisi semakin menunduk kebawah atau mungkin filsafat pohon pisang yang pantang mati, walau ditebang maka dia akan tumbuh lagi sampai dia benar-benar berbuah yang walupun tidah seperti yang diharapkan, jihad yang besar adalah nilai yang diambil didalmnya.

Kita sering dan acap kali senang dan bangga ketika melihat dan mendengar orang-orang terdahulu, lulusan luar negeri yang sudah berhasil dan sekarang memangku jabatan besar dinegeri kita tercinta, akan tetapi kadang kala kita juga tidak sadar sudah sampai dimanakah usaha yang kita perbuat dalam mewujudkan cita-cita mereka yaitu harapan kepada kita armada masa depan, yang pada suatu saat nanti akan menggantikan mereka, yang sudah pasti akan segera bergeser seiring berkembang dan maja nya waktu, masa tua dan pensiun.

"Kalau bukan kita siapa lagi..?" Mungkin inilah kata-kata yang pantas diucapkan dan kita renungkan dalam-dalam makna dan tujuannya. Ditangan kita masa depan bangsa indonesia terwujud pada suatu hari kelak, walau tampa kita sadari sendiri saat-saat itu pasti akan datang. Tidak cukup hanya direnungkan, namun pelaksanaannya dalam mewujudkan cita-cita itu harus ditempuh dengan segala usaha yang gigih dan tampa mengenal lelah, berakit rakit kehulu, berenang ketepian kata pepatah.

Tidak mudah putus asa serta istiqomah dalam setiap konsekwensi yang di buat adalah wujud besar dalam mencapai tujuan yang di inginkan. Perlu kita renungi kembali tujuan yang kita ingin dan harapkankan ketika pertama kali melangkahkan kaki menuju nageri Kinanah ini, jutaan ilmu seakan sudah siap tuk dilahap, kalau digambarkan dengan sebuah gudang, maka kunci gudang itu sudah kita pegang sekarang dan tinggal kita yang menentukannya sendiri, apakah gudang itu kita buka, meraih dan menggali isi didalamnya atakah kita biarkan tampa mau tahu apa isi didalamnya, yang sebanarnya tampa kita buka juga kita sudah tahu persis isi gudang itu, ILMU.

"Berjuanglah dan janganlah bermalas-malasan, sesungguhnya penyesalan itu untuk orang-orang yang bermalas-malasan."

Tiada yang lebih membuat orang tua, keluarga bahkan negara sekalipun tersenyum lebar ketika melihat anak-anak bangsanya pulang dengan menbawa sejuta ilmu, menjadi anak yang bisa diandalakan dalam berbagai bidang adalah harapan yang mereka idam-idamkan dari kita yang sekarang sedang dalam kandungan universitas yang kita cintai.

Banyak dari teman-teman kita yang plin-plan ketika dihadapakan oleh sebuah pertanyaan dari masyarakat, Sibuk dan maraknya organisasi bukanlah sebuah alasan yang pantas kita lontarkan ketika kita ditanya tentang itu, ia-nya hanyalah sebuah pelengkap dan tambahan agar kita tidak terlalu beku dan buta dalam hal tersebut. Tidak bisa dihindari memang, nikmatnya berorganisasi seakan melupakan kita akan tujuan awal kita ke negeri kinanah ini, padahal kalau kita mau membuka pikiran, dia tidak memberikan janji apa-apa buat para pelaku didalamnya, cuman sedikit yang kita dapat darinya kalaupun ada. Beda kepala beda pikiran, setiap orang memiliki pola pikir masing-masing dan mungkin inilah pola pikir yang ada dalam hati si penulis.

Namun tidak bisa kita bilang dan menyalahkan organisasi semata ketika kita kurang dalam hal akademis, perlu kira adanya introspeksi juga dalam diri kita sendiri, kira-kira sudahkah kita berbuat banyak untuk meraih sebuah cita gemilang yang kita, orang tua dan keluarga kita harapkan dulu. Toh kalaulah kita mau melihat banyak juga orang-orang yang berhasil dengan banyak bergelut didunia organisasi, pandai membagi waktu antara organisasi dan akademis kuliah adalah jawaban yang tepat saya kira.

Saling mengingatkan akan tanggung jawab dan beban yang kita tangguhkan sekarang adalah cara yang efektif dan baik tuk bisa menuju kearah tujuan yang kita harapakan, dengan harapan mudah-mudahan kita bisa memberikan yang terbaik untuk negeri kita pada saatnya nanti.

Wallahu a'lam bishowab.....

Read more...

My Groups

Indonesian Muslim Blogger

Calender Countdown Of Ramadhan

  © Free Blogger Templates Nightingale by Ourblogtempla tes.com 2008

Back to TOP